A. Simpangan
Rata-rata
Untuk menutup kekurangan dari nilai range maka bisa dihitung
nilai simpangan rata-rata (Mean Deviation). Simpangan rata-rata (SR)
memperhitungan nilai-nilai lain selain nilai ekstrim distribusi data
Dimana :
xi = nilai ke i,
x bar = nilai rerata distribusi data
n = jumlah data
B. Simpangan
Baku (Standard Deviation)
Simpangan baku ini merupakan ukuran penyebaran yang paling
banyak digunakan. Ukuran ini dikenalkan oleh Karl Pearson.
Dengan menggunakan simpangan rata-rata hasil pengamatan penyebaran
sudah memperhitungkan seluruh nilai yang ada pada data. Namun demikian karena
dalam penghitungan menggunakan nilai absolut maka tidak dapat diketahui arah penyebarannya.
Maka dengan simpangan baku kelemahan ini dapat diatasi, yakni dengan cara
membuat nilai pangkat 2, sehingga nilai negatif menjadi positif. Simpangan baku
ini merupakan ukuran penyebaran yang paling teliti.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut (untuk sampel):C. Variansi (Variance)
Simpangan baku atau standard
deviation merupakan bentuk akar pangkat 2 dari Variansi. Biasanya ukuran
variansi ini diberi simbul sebagai S2 (s pangkat 2). Sebenarnya yang merupakan
ukuran simpangan adalah simpangan baku, namun demikian ukuran variansi ini
merupakan ukuran pangkat dua dari simpangan baku, sehingga bisa juga dianggap
sebagai ukuran penyebaran.
Sebagai contoh pada data
sebelumnya dapat dihitung nilai variansinya adalah sebagai berikut:
Nilai
|
Simpangan
baku
|
Variansi
|
A
|
0.00
|
0
|
B
|
20.31
|
412.5
|
C
|
20.92
|
437.5
|
Dari hasil penghitungan diatas
dapat disimpulkan bahwa nilai C mempunyai nilai yang paling besar,
sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai inilah yang paling
bervariasi dibandingkan dengan nilai A dan B.
0Awesome Comments!